Suostei Phnom Penh, Cambodia! ✈
Phnom Penh memang bukan destinasi luar negeri yang terkenal di kalangan traveler asal Indonesia. Umumnya orang Indonesia pergi jalan-jalan ke Malaysia, Singapura ataupun Thailand. Bahkan saat menjelajahi Kota Phnom Penh, sejauh mata memandang yang ditemukan hanya bule-bule saja. Tapi buat kamu... Iya kamu yang suka hal-hal menyangkut budaya dan sejarah, ataupun kamu yang bosan dengan destinasi mainstream harus banget ke Kamboja. Ternyata, Kamboja menjadi salah satu negara yang ramai didatangi turis-turis mancanegara loh. Banyak tempat yang bisa dikunjungi dan tentunya menambah pengalaman traveling kamu.
"Kenapasih ke Kamboja? Emang aman ya? Katanya banyak scam dan jambret disana?"
Hmm..... di atas hanyalah beberapa dari banyaknya pertanyaan yang selalu ditanyakan orang-orang bahkan orangtuaku sendiri waktu izin untuk traveling kesana. Simpel sih jawabannya hehe. Selain karena ingin mendatangi negara yang belum pernah aku kunjungi, juga untuk memenuhi mimpiku keliling negara ASEAN. Jalan-jalan ke Phnom Penh niat awalnya hanya untuk "singgah" beberapa hari dari panjangnya perjalanan ini, sebelum menuju Vietnam dan Thailand. Ternyata diluar dugaan dan menurutku berbanding terbalik dari banyaknya cerita negatif tentang negara ini, Phnom Penh cukup aman sebagai destinasi wisata. Alhamdulillah, aku tidak mendapapati kejadian buruk apapun seperti yang banyak dialami traveler lainnya. Bahkan makanan halal dan masjid pun masih bisa ditemukan di negara yang notabennya muslim adalah minoritas.
|
It's me! Outside Royal Palace |
Ada dua kota di Kamboja yang umumnya dikunjungi para traveler dunia, Phnom Penh dan Siem Reap. Tapi kali ini khususnya aku mau membahas mengenai Phnom Penh aja ya! Beberapa informasi penting yang mau aku jelaskan harus banget kamu ketahui dan aku akan membaginya ke beberapa poin, supaya mudah untuk dibaca dan dipahami. Selamat membaca!
Currency
|
Riel Money |
Riel adalah mata uang Kamboja. Namun, selama disana aku lebih sering menggunakan US dollar dalam bertransaksi. Bahkan di pasar pun pedagang lebih suka menggunakan USD walaupun mereka memiliki mata uangnya sendiri. Kamboja memiliki masa lalu / sejarah yang kelam sama sepertiku #eh. Jadi, mereka lebih suka dan percaya dengan USD karena ratenya yang stabil. Ingat ya! 1 USD itu setara dengan 4000 riel. Nah, kalau kamu mau jalan-jalan ke Kamboja bawa USD aja ya supaya memudahkanmu dalam bepergian dan mudah juga ditemukan di money changer Indonesia. Jangan heran juga kalau USD yang digunakan terkadang lecek ataupun lusuh, karena memang itu sudah menjadi mata uang sheari-hari warga Kamboja. Menukar riel di bandara mungkin agak mahal, jadi lebih baik menukar di money changer kota saja di sekitar tempat wisata ataupun menukar di kasir supermarket.
Internet / Sim Card
Siapa yang kalau jalan-jalan harus tetap update dan siap siaga internet? Ayo merapat hahaha. Kemanapun diri ini pergi pasti lebih memilih beli sim card local daripada pakai paket roaming. Harganya pun masih masuk akal dan bisa untuk order 'grab'. Waktu ke Phnom Penh setelah keluar imigrasi dan ambil bagasi, langsung aja keluar gedung dan di sebelah kanan ketemu deretan counter operator simcard lokal sana. Setelah milih-milih dan akhirnya aku memutuskan untuk membeli simcard for traveller seharga 5$ untuk 5 hari dan it's unlimited! Lansung diaktifin sama pegawainya dan prosesnya cukup cepat. Tenang aja fix price kok dan jangan takut gak bisa komunikasi karena orang Kamboja englishnya udah jago-jago. Maaf ya gak sempat foto simcard dan counternya huhu.
Hostel / Guesthouse
Karena gaya travelingku semi backpacker dan berusaha menekan budget seminim-minimnya so.... ku memilih untuk stay di guesthouse / hotel bintang satu. Karena kali ini traveling berdua jadi pilihnya yang private room. Kalau solo traveling pasti stay di hostel (female dorm). Nah, seperti yang udah aku kasih tau di cerita sebelumnya kalau selama di Phnom Penh stay di "RS Guesthouse", harganya murah banget untuk ukuran private room dan dekat sama tempat wisata utama seperti Royal Palace dan Museum of Cambodia. Aman? Alhamdulillah Kamboja itu udah tourist friendly jadi pelayanannya juga okay kok, sesuai harga ya jangan expect too much hehe. Kalau mau stay di hotel berkelas juga banyak kok pilihannya. Aku saranin bookingnya waktu di Indonesia aja ya supaya pas sampe tinggal check in dan enjoy the trip. Jangan lupa sebelum book juga check review di app pemesanan langsung kaya traveloka, booking.com, dll ataupun di tripadvisor. Pengalamanku stay di RS Guesthouse sih puas banget dengan harga dibawah 200.000 permalam, terutama kamar mandinya ada water heater plus kamarnya ber-AC heheheu jadi nyaman setelah seharian keliling bisa istirahat dengan tenang kan. Selain itu persis di depan / lobby guesthouse juga ada minimarket 24 jam dan bisa booking bus ke Ho Chi Minh City ataupun Siem Reap di resepsionis.
Transportation
Kalau ditanya naik transportasi apa waktu jalan-jalan di Phnom Penh. Pasti dengan lantang ku jawab "GRAB TUKTUK!" hahaha semangat banget ya. Soalnya selain karena murah dan mudah buat berkeliling kota, dengan tuktuk yang mirip dengan bajaj ini menambah "rasa" Kamboja aja gitu. Menggunakan local transportation di negara yang dikunjungi pun ada kesenangan tersendiri buatku. Kalau jaraknya dekatsih lebih memilih jalan kaki sambil sightseeing dan berhenti sesekali untuk foto-foto. So, gak perlu khawatir nyasar ya kalau jalan-jalan ke Phnom Penh. Oh iya pakai app grab juga meminimalisir terhindar dari scam taxi-taxi nakal huhu.
Halal Foods
|
Halal Food at Night Market |
|
Menu at Warung Bali. Still affordable! |
Untuk menemukan makanan halal di Phnom Penh sebenarnya susah-susah gampang sih. Biasanya kalau jalan-jalan selalu siap siaga makanan instant dari Indonesia. Selain bisa menekan budget jajan, gak perlu susah cari-cari tempat makan halal juga kalau lagi kelaperan. Selalu bawa mie instant, abon, kentang kering, snack, susu sachet plus sambal ya! Lumayan kan kalau bawa makanan dari Indonesia pas sarapan pagi gak usah jajan atau tinggal beli nasi aja #ngirit hahaha. Nah, waktu disana kebetulan guesthouse tempatku menginap berdekatan dengan "Warung Bali." Aku berkesempatan untuk ngobrol dengan pemiliknya Pak Firdaus, muslim asal Indonesia yang sudah lama menetap di Kamboja. Dijamin deh halal dan murah dibandingkan restaurant halal lainnya. Selain Warung Bali, sempat makan di "Babylon Restaurant" dekat dengan Genocide Museum. Untuk harga agak pricey sih tapi lumayan kalau berdua bisa sharing makanan hehehe hemat kan. Nah, kalau malam hari ke Night Marketnya Phnom Penh bisa juga makan disana karena ada pedagang muslim. Posisinya ada di belakang sebelah kanan, ada tulisan halalnya dan gak sulit untuk ditemukan kok.
|
Lunch at Babylon Restaurant |
|
Agak pricey tapi makanannya enak |
Must Visit in Phnom Penh
|
Nice afternoon around Royal Palace |
|
Outside Royal Palace |
Sebelum berkeliling Phnom Penh, ku sarankan untuk "Getting know about Cambodia" dulu. Gimana caranya? Coba ke "Tuol Sleng Genocide Museum" deh. Memang agak pricey sih tiket masuknya 8$usd per orang termasuk audio. Tapi trust me! Museum ini beda dari museum lainnya, sunyi sekali karena semua orang serius mendengarkan audio sejarahnya langsung di beberapa titik saksi bisu kelamnya masa lalu Kamboja. Singkat cerita museum ini dulunya adalah sekolah tapi setelah Rezim Khmer Merah (Khmer Rouge) datang dan berkuasa, berubah menjadi tempat pembantaian. Cendikiawan, dokter, pekerja ahli, orang yang menentang rezim yang berkuasa, bahkan turis asing turut dipenjara dan disiksa hingga dibunuh perlahan. Sekitar 12.000 sampai 20.000 tahanan yang disiksa sampai mati oleh rezim tersebut, hanya 20 orang yang dikonfirmasi berhasil selamat. Kamboja memiliki 'mimpi buruk' di masa lalu karena dijajah oleh bangsanya sendiri, hingga kini akhirnya mereka perlahan bangkit.
|
Potret Masa Lalu Kamboja |
|
It's me! at Genocide Museum |
|
Kejamnya Rezim Khmer Merah |
Setelah mengetahui seperti apa sejarah Kamboja, tempat yang membuatku nyaman dan senang jalan-jalan di Phnom Penh adalah menaiki 'Mekong Cruise' di sore hari menjelang terbenamnya matahari. Harga tiket kapalnya bermacam-macam, start from 5$ dan kamu bisa menikmati suasana Sungai Mekong. Sungai ini merupakan sungai yang sangat panjang serta melintasi Thailand, Kamboja, Vietnam, hingga China.
|
Mekong River. Pick your favorite Cruise! |
|
Mekong Cruise |
Untuk tempat wisata lainnya kamu bisa mengunjungi Royal Palace, Royal Palace Park, Wat Langka, Wat Ounalom, Museum of Cambodia, Independence Monument, dan Masjid Al-Serkal. Karena entrance ticket yang agak lumayan dan waktu yang singkat aku akhirnya memilih untuk berfoto dan mengunjungi bagian depan Royal Palace dan Museum of Cambodia aja, lumayan kan 10$/ticket #hemat #uangmenipis
|
It's me! Around Wat Ounalom |
|
Wat Ounalom |
|
Masjid Al-Serkal. MasyaAllah megah masjidnya |
Shopping Places
|
Biggest Market in Phnom Penh |
Orang Indonesia kalau jalan-jalan katanya harus beli oleh-oleh? Hmm iya kah? Kalau kamu salah satu traveler yang gak enakan dan senang belanja kaya aku, so ku sarankan untuk beli oleh-oleh di "Central Market Phnom Penh." Jangan lupa keluarkan jurus tawar menawar ala mamak-mamak ya! hahaha. Waktu itu ku membeli kaos bertuliskan 'Cambodia' berhasil dapat harga 1.50$ dari 5$. Lebih dari setengah harga kan? Coba juga tanya harga rielnya berapa, karena terkadang kalau dikalkulasikan lebih murah kalau pakai riel. Selain central market, sempat juga berbelanja baju di Night Market. Pakai jurus tawar menawar anggap lagi di tanah abang dan akhirnya dapat potongan harga yang lumayan lagi dong! Happy deh kalau dikasih diskon haha. Tapi untuk cenderamata macam kaos, gantungan kunci dan tempelan kulkas lebih murah di Central Market.
Scam at Cambodia?
Menurutku scam itu ada kalau kita gak waspada dan malas untuk cari informasi sebelum jalan-jalan. Contohnya, kalau kita males cari info dan gak tau di Kamboja ada grab bisa aja langsung naik taxi dan tiba-tiba disuruh bayar mahal karena mereka gak pakai argo. Nah, untuk meminimalisir hal tersebut sayang-sayangku jangan lupa riset ya kemanapun kamu mau pergi. Bisa cari info dari travel blogger ataupun travel youtuber. Ohiya aku sarankan kalau traveling terutama di Cambodia jangan mainin handphone terlalu sering di jalanan ya, waspada selalu karena 'ngeri jambret'. Alhamdulillah waktu kesana aman-aman aja, tapi lebih baik waspada selalu untuk mencegah kan? Menurut informasi warga lokal yang sempat berbincang denganku, kini tindakan kriminalitas di Phnom Penh semakin berkurang dan tidak seseram awal tahun 2000-an. Tapi tetap ya aku sarankan untuk memakai 'waist bag' untuk menaruh barang berharga karena lebih aman dan selalu ada dalam jangkauan pengelihatan. Intinya selalu waspada ya jangan sampai sibuk selfie dan story sampai lupa sama barang bawaan sendiri. Karena 'jambret' di Phnom Penh biasa menggunakan motor, jadi gerak mereka sangat cepat. Hormati warga setempat selama jalan-jalan, so far Cambodian ramah-ramah dan baik walaupun masih ada beberapa pengemis yang suka minta dengan paksa dan membuat risih huhu. Jangan lupa banyak-banyak berdo'a juga supaya selalu dilindungi Allah.
Sekian dulu ya teman-teman. Semoga bermanfaat!
Luv, Wida❤
Follow me on Instagram: @widamaulidafff
P.S : Semua photo adalah dokumentasi pribadi, dimohon untuk tidak mengambil tanpa izin yaaaa~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar